Loading...
Rabu, 25 April 2012

Helmy Yahya: Anak Indonesia Lebih Hafal Lagu Lady Gaga

Jakarta - Demi menghadirkan kembali tontonan mendidik bagi anak Indonesia, Helmy Yahya bekerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk merilis film musikal Ambilkan Bulan. Film ini terinspirasi dari karya seniman kondang almarhum AT Mahmud, yang berperan besar dalam industri musik Tanah Air, terutama lagu anak-anak.

"Sudah saatnya kita membuka simpul-simpul yang menjerat anak-anak kita. Yaitu dengan menghadirkan mereka lagu-lagu, dan film yang sesuai dengan kebutuhan mereka," kata Helmy, ditemui di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (23/4).

Presenter kondang ini mengklaim sangat prihatin dengan kondisi lagu-lagu yang dikonsumsi anak-anak sekarang. Menurutnya, anak-anak justru lebih hafal dan paham dengan lagu-lagu orang dewasa, yang tema dan kontennya tidak sesuai dengan diri mereka. "Anak saya mampu menyanyikan lagu dari Bruno Mars, Taylor Swift, Katy Perry, Lady Gaga, dan masih banyak lagi. Bahkan pronunciation-nya pas lho!" tutur Helmy.

Untuk itulah, pada 28 Juni 2012, Helmy merilis film terbarunya Ambilkan Bulan, yang digarap oleh Ifa Isfansyah, yang merupakan sutradara terbaik Festival Film Indonesia 2011.
Sementara skenarionya ditulis oleh penulis kawakan, Jujur Prananto.
Penyanyi jazz cilik Lana Nitibaskara, akan menjadi bintang utama film ini. Pada film ini, sejumlah musikus turut serta dalam pengggarapan albumnya , seperti Numata, She, The Changcuters, Cokelat, Judika, Sheila On 7, SID, /rif, Tangga, dan Astrid.

"Sebagai kreator di dunia televisi, hanya ini yang bisa saya lakukan untuk memperbaiki peningkatan musik Indonesia," klaim Helmy.

Untuk itu, orangtua perlu menjadi penggerak dan memaksa industri musik anak untuk kembali bangkit. "Jadi memang industrinya sendiri yang harus terbuka. Sama seperti ketika The Raid meledak, semuanya mengikuti. Ketika SM*SH dan 7 Icon meledak, juga ikut mengikuti," katanya.

"Kalau ini pun tidak meledak, berarti ya selesai. Jangan salahkan kalau tidak ada lagi yang mau memperjuangakannya.  Karena kita ini bergerak di industri. Bagaimanapun itung-itungannya adalah untung rugi," Helmy, menambahkan.

Untuk itu, lanjutnya, hal ini menjadi pekerjaan rumah penting bagi media dan masyarakat, yakni bagaimana membangun kembali semangat musik Indonesia, khususnya musik bagi anak-anak Indonesia.[WS]

Sumber : gatra.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
TOP